Senin, November 14, 2011

Tak akan habis..

Dua tahun yang lalu tak ada saling kenal
tapi,
Dua tahun yang lalu ini hati sudah tertambat pada sosok lintang yang terangnya mendapati jalanku untuk pulang dalam kegelapan

Dua tahun yang lalu mata ini tak mengarah padamu
tapi,
Dua tahun yang lalu mata hati terbuka ketika muncul sosok yang membuat berdegupnya hati

Dua tahun yang lau mulut ini tak bisa merasa
tapi, 
Dua tahun yang lalu selalu ada rasa manis mengecap penhujung hari

Tak akan habis..
(Cerita) Dua tahun yang lalu..


"Nitikan, Yogyakarta, Nopember, 2011"









4th assignment of entrepreneurship

Rancang bangun atau cetak biru kesuksesan yang akan saya raih di waktu mendatang : paling tidak saya setelah lulus dari campus akan mengajar karena saya dari sekarang sudah mulai menjadi pengajar privat dan anak didik saya pun merasa nyaman ketika berkomunikasi pada saya baik akademik ataupun emosional. yang saya inginkan tak hanya sekedar mengajar di sekolah-sekolah, tapi saya juga akan membuka les di rumah sehingga saya tidak hanya memiliki penghasilan setiap bulannya melainkan sekaligus mendapatkan biaya tambahan dari membuka les tersebut. dan yang kedua ialah disamping saya memiliki pekerjaan tetap, saya akan berusaha untuk berwirausaha di rumah juga, saya ingin membuka sebuah swalayan atau warung internet di daerah saya tinggal supaya income yang saya dapat juga bisa sebagai tabungan sekolah anak-anak saya pak.. tidak lupa kesuksesan saya juga terletak dari memilih calon pendamping yang insyaallah sholeh dan bisa menjadi imam dalam keluarga saya pak..juga saya ingin memberi apa yg adik saya inginkan karena saya sangat sayang pada adik saya pak, dia adalah contoh saya dalam mengelola keuangan, dia selalu bisa membelanjakan uangnya sesuai kebutuhan, maka dari itu saya sangat salut pada adik saya tersebut. untuk kedua orangtua saya, saya selalu berusaha untuk membahagiakan mereka baik materi atau non-materi karena saya fikir tidak hanya materi saja yang kelak akan saya berikan kepada orangtua, tapi juga kasihsayang dan perhatian sebagai anak yg sama akan selalu tercurahkan seperti kasihsayang yg telah mereka berikan kepada saya hingga saat ini. saya selalu mencoba untuk hidup tidak tergantung pada hasil jerih payah suami nantinya walaupun tugas suami memang menafkahi tapi di satu sisi saya juga suka menghasilkan jerih payah saya sendiri, dengan menjadi wanita karier khususnya tapi dengan catatan tidak melupakan keluarga juga insyaallah pak. satu lagi kesuksesan saya akan lebih ada artinya nanti jika penghasilan yang diberikan Allah pada saya juga saya sedekahkan, insyaallah saya tidak akan pernah lupa pada setiap orang yg saya sedekahi karena setiap orang berhak mendapatkan rezeki dari Allah lewat perantara sekalipun. Mungkin ini sedikit narasi dari saya, ya saya menginginkan seperti ini dengan berdoa dan berusaha maksimal untuk mendapatkannya.

Senin, November 07, 2011

3rd assignment of entrepreneurship

  • Success story
Saya akan sedikit menceritakan kisah sukses seseorang yang masih dalam ruang lingkup keluarga saya yaitu kakek dan nenek saya, terutama disini saya lebih tertarik pada perjalanan kakek saya. pada awalnya kakek adalah seorang biasa yang berasl dari keluarga sederhana, tidak kekurangan dan juga tidak berlebih. kakek mempunyai cita-cita ingin memiliki banyak sawah dan membangun rumah di dekat area sawahnya serta megharapkan kelak anak-anaknya akan belajar banyak pahit dan getirnya hidup sebelum mencapai apa yg disebut kesuksesan. semasa kecil dulu, kakek selalu berjalan kaki ke sekolah walau musim pun silih berganti, kakek tetap sabar menjalani apa yang telah diberikan Tuhan, hingga setiap pulang sekolah pun kakek ikut menggarap sawah orang lain (membantu orang tuanya kakek bekerja untuk memenuhi  biaya sekolah kakek). dari pekerjaan membantu orangtua kakek, kakek juga merasakan apa itu capek, lelah, bosan, dll tetapi kakek selalu berusaha, optimis dan selalu ingat akan apa yg akan menjadi keinginannya kelak. kakek selalu berkata "wong yen pengen urip seneng, kecukupan ki yo kudu gelem rekoso sik, prihatin". rutinitas seperti ini selalu kakek lakukan setiap hari dengan sabar dan telaten.hingga pada akhirnya Tuhan menjawab doa kakek, uang yang kakek dapat dari nggarap sawah oranglain tadi ternyata kakek tabung tanpa sepengetahuan orangtua kakekku, hasilnya sawah 3 petak pun sudah ditangan, kakek sendiri bersama anak-anak dari kakekku yang mengurus sawah barunya. semua anak kakekku dididik disiplin hingga menjadi ORANG. dan sampai sekarang sawah kakekku bertambah lagi, jika banyak orang disana membeli beras, maka aku serta bapak+ibu dapat beras dari kakek :) yang membuat perjuangan kakek tidak sia-sia. dan sekarang pun alhamdulillah anak-anak kakekku menjadi seperti apa yang dulu pernah diharapkan oleh kakek. mungkin ini sedikit cerita yang jika saya ceritakan lagi sampai sekarang tidak akan pernah ada habisnya. :) salut buat kakekku!
  • Kenapa saya memilih cerita ini? karena perjuangan kakek yang sangat keren membuat saya ingin mencoba, dan mayoritas semua perkataan, wejangan dari orangtua itu akan ada gunanya suatu saat, seperti yang biasanya kakek bisikkan pada saya kalu orang mau hidup senang, kaya ya harus mau usaha, prihatinnya itu dimaksimalkan dan walaupun terkadang saya juga susah harus bagaimana bersikap prihatin itu. tapi alhamdulillah sekarang saya sudah bisa menjadi tentor privat di sebuah panti asuhan yang banyak murid suka pada cara saya menerangkan dan juga saya sudah memulai menulis kembali sebuah artikel dari temannya teman saya dan upahnya cukup lumayan untuk ukuran mahasiswi seperti saya :)
  • kendala : mungkin kalau masalah kendala itu kadang-kadang saya merasa malas ketika dari kampus ada tugas banyak lalu tabrakan dengan jadwal mengajar saya atau dengan artikel-artikel saya yang juga harus diselesaikan pak tapi dari pengalaman kakek tadi seperti diatas dapat menjadi cambuk bagi saya untuk lebih baik lagi karena apa yang saya rasakan saat ini tidak sesusah yang telah dihadapi kakek saya dulu :)